Kamis, 11 Agustus 2011

Proud and Science Class

Udah lama banget gue ga ngepost di blog. Lo tahu seperti apa rasanya menjadi gue. Hidup gue ga akan pernah santai sejak masuk IPA. Bahkan kelas 10 juga begitu. Setelah lulus dari kelas 10 dengan kenangan yang menyenangkan dan nilai yang memuaskan gue melanjutkan kehidupan ke kelas IPA.

Gue dapet kelas 11 IPA 2. Known as #ASTERIX. Disini ada 40 anak dari berbagai macam kelas. Lo harus tahu kalau anak XE banyak banget. XH cuma ada 4 orang. Gue, Sarnia, Naris, dan sterren.

Dan hari ini kita sudah menjalani 3 ulangan berturut-turut tanpa jeda dan di bulan puasa pula. Bayangkan dengan perut yang kosong dan otak dipaksa berpikir. Ulangan pertama itu Biologi yang 40% gue ga ngerti. Entah apa yang dipikirkan Bu Dwi sehingga ulangan tadi bener-bener susah. Dan sarnia, my chairmate bilang kalau dia ga bisa ngerjain soal tentang membran sel. Hell yeah gue juga sama. Ulangan kedua itu MTK dan gue dapat mengerjakannya dengan mudah. Makasih ya Allah. Alhamdulillah bisa tadi. MTK tentang statitika dengan penerapan rumus yang banyak variasi. Ulangan ketiga atau post test Fisika. Itu soal parah, dan si ppl ga mau nerangin. Jadi kita harus usaha sendiri.

Gue bangga bisa masuk IPA karena ga semua orang bisa, tapi gue juga ga menjelekkan IPS karena mereka punya daya ingat yang tinggi sehingga bisa ngapalin semua mapelnya. IPA itu adalah zona dimana lo harus siap mental dan fisik. Semua yang ada di IPA itu mulai dari tugasnya sampai pelajarannya ga ada satupun yang bisa diraih dengan mudah. Kita harus kerja ekstra keras buat menggapai nilai bagus. Jangan harap dapet PMDK kalau hal sepele aja masih ngeluh. Satu persatu tangga cita-cita gue tercapai. Mulai dari lulus UN, masuk SMAN 39, sampai dapet IPA. Ini semua berkat kerja keras dan doa. Ada satu hal yang masih jadi ambisi gue. Gimana caranya gue bisa masuk ITB dan ambil fakultas teknik perminyakan. Terdengar keren ya, anak perempuan ngambil teknik perminyakan. Semoga aja bisa, amin.

I'm the next generation, so i have to change the next periode, then make a world better than now. No palce for hope and just do what you can. But we have to pray and do the best for our self.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar