Arena out bound kelompok gw yang pertama adalah Monkey apa gitu. Jadi kita disuruh gelantungan di seutas tali dengan hanya berpegangan dengan tali diatas kepala kita. Gw adalah orang no dua yang nyoba dan orang pertama yang nyebur karena susah banget untuk nyampe diujung tempat finish.
Well itu tantangan susahnya minta ampun. jadi menurut gw orang yang beratnya lebih dari lima puluk kg kaga usah naek.
karena gw jatoh, y gw mandi dulu d asrama. gw mandi secepat kilat karena udah ditunggu temen2.
Abis itu kita ke Bamboo apa gitu. Jadi kita harus mereyap dan ngelompatin bambu2, kalo bambunya jatoh yang jadi korban itu temen yang duduk di kursi. Jadi ada tali yang ngehubingin bambu itu sama ember yang berisi air diatas kepala orang yang duduk di kursi putih.
Kalo nggak salah ada lima apa empat orang gitu yang basah.
Karena waktunya udah abis untuk tantangan ini, kita pindah ke Flying Fox. nah gw tadinya ragu juga, tapi pas lagi terbang gw jadi rilex. Well yang ada gw ngeliatin gunung yang hampir sejajar sama flying fox nya.
Udah itu kita ke Wall Climbing. Disana kita mesti manjat gitu tapi pake pengaman. Disinilah yang gw rasa paling nggak seru. Gw cuma bisa naik empat kali injakan terus nggak kuat. Maybe because i'm fat ya.
Udah itu kita dikasih waktu buat mandi and naro koper dan tas di (kaya' rumah tapi gw nggak yakin itu rumah) semacam rumah deket masjid. ya karena gw udah mandi ya gw tinggal ganti baju aja. Abis itu kita disuruh ke halaman buat foto2 perkelas. Udah gitu kita Sholat Zuhur and makan siang. Diwaktu makan siang kita dikasih semacam kertas buat ngasih kesan dan pesan di pesantren Al-Azhar cigombong.
Abis makan siang kita disuruh ke aula ada semacam seminar giitu. Yang ngebawain itu my brother juga (K' Jay) or bisa disebut juga Happy Ghost gitu. Seminarnya itu tentang makanan. Seminar ini ngebahas juga beberapa makanan yang nyumbang dana untuk ISRAEL. Well kita mesti hati-hati buat beli makanan, karena uang yang kita beli untuk makanan tertentu itu sama aja kita beli satu peluru buat ngebunuh saudara kita di PALESTINA dan hadiahnya adalah makanan itu. *sebenernya gw lupa, seminar makanannya kapan, kalo nggak salah sih dihari kedua* (sorry)
Abis seminar waktunya kita siap siap untuk perpisahan, yang sebenernya gw mau jadi anak santri lagi.
Yang bikin gw nangis itu adalah karena kakak2 fasilitator yang biasa gw panggil "kakak" itu nggak akan ada lagi.
Dan gw nggak bisa ngeliat muka mereka yang nasehatin kita kalau makan sambil berdiri, kalau harus selalu berdoa, kalau harus selalu sholat, kalau jangan ngantuk, kalau "ayo semangat, semangat", kalau "jangan sekali-sekali kita durhaka pada orangtua", kalau "Kita harus mencintai nabi muhammad", kalau "yang berkah itu yang halal", kalau "kita semua bersaudara", kalau "kita nggak akan berhasil tanpa guru", dll.
Saat K' Jay mengatakan bahwa Asti akan membacakan puisi tentang guru. Dia nangis, dan guru-guru mukanya pada terharu, dan gw cuma bisa ngucurin air mata.
Kalau gw punya kesempatan ngomong didepan para guru atau kakak fasilitator, gw akan bilang "Tanpa kalian saya nggak akan bisa disini, without you im nothing, tanpa kalian gw nggak bisa ngerasain cinta seorang guru dan seorang kakak, saya ingin sekali hidup dengan kasih sayang yang tulus dan damai dari kalian semua. Hanya tiga hari dua malam saya berada disini, waktu sangat cepat. Dan dalam waktu itu saya menemukan sosok calon penghuni surga Allah. Semoga kakak2 dan para guru bertemu dengan saya disurga jika Allah mengijinkan."
Tapi kesempatan itu nggak dateng. gw hanya menatap wajah K' Idrus yang air matanya udah ngucur kaya' gw sebelum puisi dilantunkan, K' Jay yang ngerasa kehilangan kita, K' Fahmi yang air matanya disapu oleh sapu tangan dan memalingkan wajah seolah tak mau terlihat cengeng, K' Ruslan yang diam seribu bahasa, K' Hani yang mencoba tegar meninggalkan kami.
Seluruh anak saat itu belum semuanya menangis, hanya anak yang hatinya lemah kaya' gw yang nangis dari awal.
Saat tibanya waktu dimana kita berjabat tangan dengan para kakak Fasilitator, barulah semuanya menangis sejadi-jadinya. Bahkan ada yang berkali-kali menjabat tangan kakaknya berulang kali.
Jujur gw blm siap meninggalkan pesantren. Gw liat muka para kakak Fasilitator yang menangis kecuali K' Hani. Gw peluk K' Hani sekuat-kuatnya seolah tidak ingin ia lepas. Setelah semuanya Gw peluk dan Gw salamin, gw ngambil kesimpulan.
Seluuh kakak yang gw salamin ngucapin "maafin kakak ya de', kamu rajin-rajin sholat, belajar yang pinter" itu adalah kata yang sepele, tapi itu adalah kata yang mengantar kita menuju gerbang kesuksesan dunia dan akhirat.
Gw nggak mau kehilangan K' Jay my Happy Ghost. gw nggak mau kehilangan K' Hani, kakak fasilitator yang paling perhatian baik dll. gw nggak mau kehilangan K' Mahmud, ketua para fasilitator yang kata-katanya itu selain bijak tapi nyangkut dihati, nyangkut diotak. Gw nggak mau kehilangan K' Fahmie yang bener-bener selain DJ tapi santriwan yang alim. Gw nggak mau kehilangn K' Idrus, the most funniest fasilitator. gw nggak mau kehilangan K' Ruslan, the most carefull and the most good fasilitator. dan gw nggak mau kehilangan kakak fasilitator yang lain yang kerjanya perkelompok nggak sendiri-sendiri.
Gw ngehampirin sasha dan bilang "Gw nggak akan ketemu Happy Ghost lagi". saat itu juga K' Jay dateng dan ngomong sesuatu yang gw nggak denger saking gw merasa kehilangan dia.
Gw peluk lagi K' Hani sebelum masuk tronton.
Gw nangis sampe naik tronton, and gw cuma bisa melambaikan tangan kepada kakak fasilitator yang super duper baik.
Dijalan gw ngerasa ini mimpi bukan ya. Ternyata it's REAL.
But gw punya no hp kakak fasilitator, jadi tetep ada silaturahmi diantara kita.
"Kalo lw punya guru atau someone yang berarti, ambilah pelajaran darinya, siapa tahu dia punya segudang ilmu."
